Zonapapuabarat.com, Manokwari — Riko Rikson Iba, Ketua GMNI Cabang Manokwari, mengimbau semua pihak terutama mahasiswa dan pemuda agar tidak membiarkan kejadian rasisme tahun 2019 terulang. Dia mengajak masyarakat untuk bersama bergerak menjaga kedamaian dan persatuan.
Menurut Riko, walau kejadian itu sudah berlalu, dampaknya masih terasa. Adanya rasa takut, ketidakpercayaan antar kelompok suku, dan luka hati perlu disembuhkan supaya tidak jadi masalah yang terus membesar.
Beberapa hal yang dia sarankan agar rasisme tidak kembali terjadi:
- Pendidikan tentang toleransi dan menghormati budaya dari semua suku harus diajarkan sejak sekolah dan kampus.
- Membuka ruang untuk berbicara antar kelompok suku agar saling memahami dan menghargai satu sama lain.
- Pemerintah dan penegak hukum perlu memberi perhatian jika ada laporan tentang rasisme — harus ada mekanisme yang jelas dan pelaksanaan yang nyata.
- Mahasiswa dan organisasi pemuda bisa menjadi penggerak kampanye damai, menyuarakan persatuan di media sosial, sekolah, dan kampus.
Riko mengingatkan bahwa persatuan adalah kunci agar Manokwari dan Papua Barat bisa menjadi tempat yang aman dan nyaman untuk semua.
“Kita harus belajar dari 2019; jangan biarkan rasa takut atau kebencian tumbuh di antara kita. Kalau kita bersatu dan saling menghormati, kita bisa menjaga kedamaian untuk semua,” kata Riko Rikson Iba. (.,.)