Ketua Parjal/PRD Kabupaten Manokwari ajak masyarakat Manokwari tidak terprovokasi dan tetap menjaga ketertiban.

Zonapapuabarat, Manokwari – Ketua Parjal/PRD Kabupaten Manokwari, Ruben Bonay, menegaskan bahwa istilah September Hitam kerap dimanfaatkan oleh kelompok separatis untuk menyebarkan kebencian terhadap pemerintah pusat. Ia menekankan, seluruh parlemen di Kabupaten Manokwari telah menyatakan sikap tegas untuk tidak membiarkan masyarakat terseret dalam isu provokatif yang berpotensi memecah persatuan.

Menurutnya, ada indikasi upaya penyusupan agenda politik oleh pihak tertentu yang mencoba mengaitkan isu HAM dengan tuntutan politik yang lebih besar. Namun, para tokoh agama di Manokwari dari berbagai denominasi telah mengimbau jemaatnya agar tetap fokus pada kegiatan ibadah, pelayanan sosial, dan menjauhi aksi provokatif.

“Masyarakat awam sebenarnya tidak terlalu memahami detail persoalan HAM. Sayangnya, mereka mudah terpengaruh oleh narasi penderitaan yang dimainkan oleh oknum-oknum tertentu. Hal ini yang harus diwaspadai,” ujar Ruben Bonay.

Meski ada kemungkinan aksi massa dengan jumlah besar dapat terjadi karena isu ini mendapat simpati dari mahasiswa maupun LSM, Ruben mengapresiasi langkah aparat penegak hukum. Polda Papua Barat bersama tokoh adat dan tokoh agama disebut aktif terlibat dalam forum koordinasi untuk menjaga keamanan di Manokwari.

“Yang terpenting sekarang adalah masyarakat tidak terprovokasi, tetap menjaga ketertiban, dan bersama aparat serta tokoh adat menjaga kedamaian di Manokwari,” tegasnya. (.,.)