Kepala Suku Pegunungan Tengah Provinsi Papua Barat : Mengimbau masyarakat agar tetap tenang.

Zonapapuabarat.org, Manokwari – Kepala Suku Pegunungan Tengah Provinsi Papua Barat, Bapak Danggu Weya, menegaskan bahwa masyarakat adat Pegunungan Tengah tidak ingin terlibat dalam isu nasional yang saat ini ramai diperbincangkan dengan sebutan Black September atau September Hitam. Menurutnya, isu tersebut hanya membawa dampak negatif bagi kehidupan masyarakat serta berpotensi mengganggu ketertiban adat yang selama ini dijunjung tinggi.

Dalam penyampaiannya, Danggu Weya menekankan bahwa fokus utama masyarakat adat saat ini adalah menjaga ketahanan pangan, memperkuat kerukunan antarwarga, serta memastikan keamanan wilayah. Oleh karena itu, segala bentuk ajakan untuk ikut serta dalam aksi anarkis maupun gerakan tanpa arah dianggap sebagai ancaman serius terhadap keberlangsungan kehidupan masyarakat Pegunungan Tengah.

Lebih lanjut, ia menyatakan dukungan penuh kepada pemerintah dan aparat keamanan, khususnya Polda Papua Barat, untuk terus menjaga stabilitas keamanan di Manokwari. Ia berharap sinergi antara aparat dengan masyarakat adat dapat mencegah masuknya pengaruh pihak luar yang ingin menciptakan kekacauan.

Meski demikian, Danggu Weya juga mengingatkan agar aparat tidak hanya mengedepankan langkah represif dalam menghadapi isu tersebut, melainkan lebih mengutamakan pendekatan persuasif yang humanis melalui tokoh adat, tokoh agama, dan tokoh pemuda. Menurutnya, komunikasi yang baik akan lebih efektif dalam meredam keresahan masyarakat dibandingkan tindakan tegas semata.

Ia menilai, isu Black September yang beredar luas hanyalah bentuk provokasi dari oknum tertentu yang ingin menciptakan rasa takut. Untuk itu, ia mengimbau masyarakat agar tetap tenang, tidak mudah terprovokasi, serta tidak membesar-besarkan isu tersebut. (.,.)