zonapapuabarat.com, Papua Barat – Dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun ke-79 Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), tokoh masyarakat adat sekaligus Kepala Suku Pegunungan Tengah Kabupaten Manokwari, Diben Danggu Weya, menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Polri atas dedikasi dan pengabdiannya dalam menjaga keamanan serta membangun kedekatan dengan masyarakat adat Papua.
“Selama ini kami melihat Polri sudah banyak berubah. Di tanah Papua ini, Polri mulai hadir bukan hanya sebagai penegak hukum, tetapi juga sebagai sahabat dan pelindung bagi rakyat kecil. Itu yang kami hormati,” ujar Diben Danggu Weya saat ditemui dalam acara syukuran HUT Bhayangkara ke-79 di wilayah Manokwari, Senin (1/7).
Menurutnya, kehadiran Polri yang humanis sangat penting di wilayah pegunungan, di mana masyarakat masih sangat menjunjung tinggi nilai adat dan kebersamaan. Ia berharap ke depan Polri lebih memahami kearifan lokal dan merespon dinamika masyarakat dengan pendekatan budaya, bukan semata-mata dengan hukum positif.
“Tanah ini adalah tanah leluhur kami. Kami ingin Polri tetap hadir sebagai pelindung, bukan yang ditakuti. Kalau ada salah, mari duduk bersama, dengar baik-baik, selesaikan dengan hati,” tambahnya.
Diben juga mengajak seluruh elemen masyarakat Papua, khususnya generasi muda di pegunungan, untuk tetap mendukung Polri dan menjaga keamanan lingkungan masing-masing. Ia menegaskan bahwa keamanan bukan hanya tanggung jawab aparat, tapi juga seluruh warga.
Dengan tema HUT Bhayangkara ke-79, “Polri Presisi Mendukung Percepatan Transformasi Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan Menuju Indonesia Emas”, ia percaya bahwa Polri punya peran strategis dalam mendorong pembangunan yang merata hingga ke pelosok Papua.
“Selamat ulang tahun ke-79 untuk Polri. Kami, masyarakat adat Pegunungan Tengah, berharap Polri tetap bekerja dengan hati, menjaga kedamaian, dan mengayomi semua tanpa pandang bulu,” tutup Diben Danggu Weya. (.,.)