ZonaPapuaBarat, PAPUABARAT – Banyaknya isu yang menyatakan pencaker melakukan aksi penolakan maupun gangguan kamtibmas di Kabupaten Teluk Bintuni membuat perwakilan dari para pencaker pun angkat suara.
dijelaskan oleh Sandi Susure, bahwa Pencaker hanya menginginkan pengangkatan terhadap anak asli 7 suku di Kabupaten Teluk Bintuni.
“Pencaker di daerah kabupaten teluk bintuni tidak pernah membuat aksi yang pernah di dengar dalam isu – isu di luar, namun pencaker hanya menginginkan pengangkatan kepada anak asli 7 suku di Kabupaten Teluk Bintuni,” Ungkapnya.
Para pencaker mempertanyakan kepatian pemerintah lantaran pencaker merupakan honorer yang telah bekerja dengan kurun waktu yang cukup lama dan belum juga diangkat namun terdapat keganjalan yang mana tanpa harus masuk honorer bisa langsung di terima sebagai CPNS.
“Kebanyakan pencaker honorer itu sudah bekerja beberapa tahun bahkan belasan tahun maka dari itu para pencaker mempertanyakan hal tersebut dan juga ada yang tidak masuk honorer tapi sudah langsung bisa di terima di CPNS,” ucapnya.
Terdapat banyak honorer yang berpindah pindah tempat dengan mudah sehingga mengganggu honorer yang mempunyai kuota di suatu tempat tersebut jadi hingga terkendala.
Meminta agar kepala P3K Kabupaten Teluk Bintuni tidak digantikan mengingat sistem yang sudah berjalan ditakutkan akan berubah dan dinilai akan semakin memperburuk nasib para pencaker
“Para pencaker minta kepala P3k di kabupaten teluk bintuni jangan di ganti lagi karena apabila diganti maka ditakutkan sistem yang sudah jalan dan di mengerti oleh kepala p3k yang sekarang akan berubah bila di ganti,” Tambahnya.
Formasi 744 yang di buka tahun ini untuk di prioritaskan kepada honorer yang tidak masuk pada tahun 2021. (.,.)